Dalam dunia trading, khususnya cryptocurrency tentu memahami Slippage menjadi salah satu bagian yang penting.
Slippage mengacu pada perbedaan antara harga yang diharapkan dari suatu perdagangan dan harga di mana perdagangan tersebut dieksekusi.
Hal ini dapat terjadi dalam berbagai skenario perdagangan dan penting untuk dipahami oleh para pedagang agar dapat mengelola investasi mereka secara efektif.
Apa itu Slippage?
Slippage adalah fenomena umum dalam perdagangan yang terjadi karena volatilitas pasar dan masalah likuiditas.
Saat melakukan perdagangan, pedagang sering kali mengincar harga tertentu.
Namun, eksekusi perdagangan sebenarnya mungkin terjadi pada harga yang sedikit berbeda karena faktor-faktor seperti pergerakan harga yang cepat atau likuiditas yang tidak mencukupi di pasar.
Apa Penyebab Slippage?
Salah satu penyebab utama slippage adalah volatilitas pasar. Di pasar yang sangat bergejolak, harga dapat berfluktuasi dengan cepat dalam waktu singkat.
Hal ini dapat mengakibatkan perbedaan yang signifikan antara harga eksekusi perdagangan yang diharapkan dan aktual.
Selain itu, slippage dapat terjadi saat memperdagangkan aset dalam jumlah besar, karena besarnya pesanan dapat melebihi likuiditas yang tersedia di pasar.
Baca Juga: Elevator Concept Pada Trading Aset Kripto, Yuk Cek Panduannya
Kelebihan & Kekurangan Slippage
Slippage dapat berdampak positif dan negatif bagi trader.
Di satu sisi, slippage dapat menyebabkan harga eksekusi lebih baik dari yang diperkirakan, terutama di pasar yang bergerak cepat di mana harga dapat meningkat antara waktu order ditempatkan dan saat order dieksekusi.
Di sisi lain, slippage dapat mengakibatkan kerugian bagi trader jika harga eksekusi lebih buruk dari perkiraan. Untuk meminimalkan dampak slippage, trader dapat menerapkan berbagai strategi.
Salah satu strategi yang umum adalah menggunakan limit order, bukan market order.
Dengan limit order, pedagang menentukan harga maksimum yang bersedia mereka bayarkan saat membeli atau harga minimum yang bersedia mereka terima saat menjual.
Hal ini membantu memastikan bahwa perdagangan dieksekusi pada harga yang diinginkan atau lebih baik, sehingga mengurangi risiko slippage.
Baca juga: Apa itu Blockchain 3.0?
Cara Memitigasi Slippage
Strategi lain untuk memitigasi slippage adalah dengan melakukan perdagangan pada saat likuiditas tinggi.
Hal ini biasanya terjadi pada jam-jam puncak perdagangan ketika terdapat lebih banyak pembeli dan penjual di pasar, sehingga menghasilkan spread bid-ask yang lebih ketat dan slippage yang berkurang.
Selain itu, pedagang dapat mempertimbangkan untuk menggunakan alat dan algoritma perdagangan canggih yang dirancang untuk meminimalkan slippage.
Alat-alat ini menggunakan algoritma canggih untuk mengeksekusi perdagangan pada harga optimal dengan tetap mempertimbangkan kondisi pasar dan likuiditas.
Kesimpulan
Slippage adalah konsep penting untuk dipahami para pedagang, terutama di pasar yang bergejolak seperti kripto.
Dengan menyadari faktor-faktor yang berkontribusi terhadap slippage dan menerapkan strategi manajemen risiko yang tepat, pedagang dapat meminimalkan dampaknya terhadap investasi mereka.
Baik itu menggunakan limit order, melakukan perdagangan selama periode likuiditas tinggi, atau memanfaatkan alat perdagangan canggih, bersikap proaktif dalam mengelola slippage dapat membantu pedagang mencapai hasil yang lebih baik dalam aktivitas perdagangan mereka.
Baca juga:
Apa Itu Simplified Payment Verification (SPV)?
Menjelajahi Silk Road, Simak Penjelasannya
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual atau membeli aset kripto apa pun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas yang berisiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, dimana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.