Shard Chain adalah konsep yang memungkinkan pemecahan sebuah blockchain menjadi bagian-bagian lebih kecil yang disebut shards. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian shard chain, fungsinya, serta memberikan beberapa contoh implementasi shard chain.
Pengertian Shard Chain
Shard chain terjadi ketika sebuah blockchain dibagi menjadi beberapa shards yang independen. Setiap shard memiliki kumpulan saldo akun dan kontrak pintar yang berbeda. Dengan demikian, shard chain memungkinkan peningkatan skalabilitas dan mengatasi masalah kemacetan jaringan.
Fungsi Shard Chain
Berikut adalah beberapa fungsi utama dari shard chain:
1. Skalabilitas
Dengan membagi blockchain menjadi shards, kita dapat meningkatkan jumlah transaksi per detik tanpa mengorbankan desentralisasi. Setiap shard hanya perlu memproses data yang relevan dengan wilayahnya, sehingga mempercepat proses verifikasi transaksi.
2. Efisiensi
Shard chain memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih efisien. Validator hanya perlu menyimpan data dari shard yang mereka validasi, bukan seluruh jaringan. Ini mengurangi kebutuhan akan perangkat keras yang mahal.
3. Keamanan
Meskipun setiap shard independen, informasi yang disimpan dalam shard masih dapat dibagikan di antara simpul lainnya. Ini menjaga keamanan dan integritas blockchain secara keseluruhan.
Contoh Shard Chain
Berikut adalah beberapa contoh implementasi shard chain:
1. Ethereum
Ethereum sedang mengembangkan shard chain untuk mengatasi masalah skalabilitas. Setiap shard akan memiliki kumpulan akun dan kontrak pintar yang berbeda. Ini akan memungkinkan Ethereum untuk memproses lebih banyak transaksi dengan lebih efisien.
2. Zilliqa
Zilliqa adalah platform blockchain yang menggunakan shard chain untuk meningkatkan kinerja dan kecepatan transaksi. Setiap shard di Zilliqa memiliki kapasitas tertentu dan bekerja secara paralel.
3. Polkadot
Polkadot memungkinkan berbagai blockchain berinteraksi melalui shard chain. Ini memungkinkan transfer aset dan data antara berbagai jaringan dengan lebih efisien.
Dengan demikian, shard chain adalah solusi yang kompleks namun efektif untuk mengatasi masalah skalabilitas dalam dunia blockchain. Semakin banyak proyek yang mengadopsi konsep ini, semakin baik kita dapat mengoptimalkan kinerja jaringan dan memperluas penggunaan teknologi blockchain.
Baca Juga:
Mengenal Exchange Traded Fund (ETF) dan Kelebihannya
Apa itu GitHub, dan Apa Fungsinya?
Apa Itu ERC-223 dan kaitannya dengan Ethereum?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.