Perpetual Contracts atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai kontrak abadi adalah sebuah konsep yang tidak memiliki tenggat kadaluwarsa.
Nah, bagaimana mekanisme kerja, perbedaannya dengan kontrak berjangka, serta korelasinya dengan pasar aset kripto yang dinamis ini? Mari pahami bersama di pembahasan yang ada di artikel ini.
Apa Itu Perpetual Contracts?
Perpetual Contracts, juga dikenal sebagai perpetual swap, adalah instrumen keuangan derivatif yang memungkinkan para pedagang untuk berspekulasi terhadap pergerakan harga suatu aset tanpa harus memiliki aset tersebut secara fisik.
Kontrak ini dirancang untuk tidak memiliki tanggal kedaluwarsa, sehingga diperdagangkan secara terus menerus seperti aset spot.
Dalam hal ini, Perpetual Contracts mirip dengan kontrak berjangka (futures), namun tanpa tanggal kedaluwarsa.
Mekanisme Kerja Perpetual Contracts
Terdapat 3 hal yang perlu kamu pahami tentang cara kerja Perpetual Contracts, yaitu:
1. Leverage
Salah satu fitur utama dari Perpetual Contracts adalah penggunaan leverage. Pedagang dapat membuka posisi dengan jumlah yang jauh lebih besar daripada modal yang mereka miliki. Ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian.
2. Funding Rate
Untuk menjaga harga Perpetual Contracts dekat dengan harga spot aset yang mendasarinya, Perpetual Contracts menggunakan mekanisme yang disebut "funding rate". Funding rate adalah mekanisme yang menyesuaikan pembayaran antara pedagang panjang (long) dan pedagang pendek (short) agar sesuai dengan harga pasar. Ini membantu mencegah deviasi harga kontrak dari harga spot yang signifikan.
3. Tidak Ada Tanggal Kedaluwarsa
Perpetual Contracts tidak memiliki tanggal kedaluwarsa, yang berarti pedagang dapat mempertahankan posisi mereka selama yang mereka inginkan.
Keleluasaan ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar daripada kontrak berjangka yang memiliki tanggal kedaluwarsa.
Korelasi Perpetual Contracts dengan Aset Kripto
Bagaimana sih korelasi Perpetual Contracts dengan cryptocurrency? Berikut penjelasan detailnya.
1. Volatilitas yang Tinggi
Pasar aset kripto dikenal karena volatilitasnya yang tinggi. Perpetual Contracts memungkinkan pedagang untuk memanfaatkan pergerakan harga yang cepat dan signifikan dalam aset kripto untuk mendapatkan keuntungan.
2. Dapat Diakses dengan Mudah
Perpetual Contracts dapat diperdagangkan di berbagai platform perdagangan kripto tanpa batasan geografis. Ini memungkinkan akses mudah bagi pedagang dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam perdagangan aset kripto 24/7.
Baca Juga: Mengenal Payee dalam Transaksi Kripto
3. Leverage yang Tinggi
Dengan menggunakan leverage, pedagang dapat membuka posisi besar dengan modal yang relatif kecil. Ini memungkinkan pedagang untuk meningkatkan potensi keuntungan mereka, meskipun juga meningkatkan risiko kerugian.
4. Funding Rate yang Dinamis
Mekanisme funding rate dalam Perpetual Contracts memastikan bahwa harga kontrak selalu mendekati harga spot pasar, membuatnya menjadi instrumen perdagangan yang lebih efisien dalam lingkungan pasar yang cepat berubah.
Perbedaan Perpetual Contracts dan Future Contracts
Future Contracts dan Perpetual Contracts adalah dua jenis instrumen perdagangan derivatif yang umum digunakan dalam pasar keuangan, termasuk dalam perdagangan aset kripto.
Meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan, ada juga perbedaan signifikan dalam mekanisme kerja dan karakteristiknya.
Berikut adalah perbedaan antara kontrak berjangka dan Perpetual Contracts:
1. Tanggal Kedaluwarsa
Kontrak Berjangka memiliki tanggal kedaluwarsa yang telah ditetapkan di masa depan.
Pada tanggal kedaluwarsa, pembeli dan penjual harus melaksanakan transaksi sesuai dengan syarat-syarat kontrak.
Perpetual Contracts tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. Ini berarti pedagang dapat mempertahankan posisi mereka selama yang mereka inginkan tanpa batasan waktu.
Baca Juga: Cara Mempelajari Pengembangan Web3 untuk Pemula: Definisi, Mekanisme, dan Fungsinya
2. Pembayaran dan Penyelesaian
Pembayaran dan penyelesaian kontrak berjangka terjadi pada tanggal kedaluwarsa. Pembeli harus membayar harga yang disepakati pada saat kontrak berlangsung, sedangkan penjual harus memberikan aset yang mendasarinya.
Pembayaran dan penyelesaian Perpetual Contracts dapat terjadi setiap saat. Pembayaran antara pedagang long dan short disesuaikan secara terus-menerus melalui mekanisme funding rate.
3. Mekanisme Leverage
Kontrak berjangka sering kali menggunakan leverage yang tinggi, yang memungkinkan pedagang untuk mengendalikan posisi besar dengan modal yang relatif kecil.
Perpetual Contracts juga memungkinkan penggunaan leverage, tetapi mekanismenya sedikit berbeda. Leverage dalam kontrak perpetu sering kali lebih fleksibel dan dapat disesuaikan oleh pedagang sesuai kebutuhan mereka.
4. Risiko dan Volatilitas
Kontrak berjangka memiliki risiko yang terkait dengan fluktuasi harga aset yang mendasarinya. Jika harga bergerak melawan posisi pedagang, mereka dapat mengalami kerugian yang signifikan.
Perpetual Contracts juga terkena risiko yang sama terkait fluktuasi harga aset. Namun, karena tidak ada tanggal kedaluwarsa, posisi dapat dipertahankan lebih lama, yang dapat meningkatkan risiko keseluruhan.
5. Fleksibilitas dan Likuiditas
Kontrak berjangka umumnya lebih terstruktur dan teratur, dengan volume perdagangan yang mungkin lebih tinggi di pasar yang terorganisir.
Perpetual Contracts sering kali lebih fleksibel dan dapat diperdagangkan di berbagai platform perdagangan kripto. Likuiditasnya juga dapat bervariasi tergantung pada platform dan pasangan perdagangan yang dipilih.
Kesimpulan
Perpetual Contracts adalah instrumen perdagangan derivatif yang memungkinkan para pedagang untuk berspekulasi terhadap pergerakan harga suatu aset tanpa harus memiliki aset tersebut secara fisik.
Dalam konteks pasar aset kripto yang dinamis, Perpetual Contracts telah menjadi alat yang sangat populer bagi pedagang untuk memanfaatkan volatilitas pasar dan meningkatkan potensi keuntungan mereka.
Namun, penting bagi pedagang untuk memahami risiko yang terkait dengan menggunakan leverage dan selalu melakukan manajemen risiko yang tepat dalam perdagangan mereka.
Dengan pemahaman yang tepat tentang konsep ini, pedagang dapat memanfaatkan Perpetual Contracts sebagai bagian dari strategi perdagangan mereka dalam pasar aset kripto yang terus berkembang.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappbeti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Apa itu Cross-Chain Contract Calls?
Apa Itu Contract for Difference (CFD)?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.