Software stack adalah kumpulan komponen teknologi yang membantu dalam mengeksekusi sebuah aplikasi. Untuk membuat dan menjalankan blockchain, kamu butuh software stack.
Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan transaksi digital dilakukan secara terdesentralisasi, transparan, dan aman. Blockchain menggunakan kriptografi, yaitu ilmu yang mempelajari cara mengamankan informasi, untuk memverifikasi dan mengenkripsi data yang disimpan dalam blok-blok yang saling terhubung.
Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang software stack, pengertiannya, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa penting untuk blockchain.
Pengertian Software Stack
Software stack adalah kumpulan komponen teknologi yang membantu kamu mengeksekusi aplikasi kamu. Software stack biasanya terdiri dari empat lapisan, yaitu:
- Client layer, yaitu lapisan yang berinteraksi dengan pengguna akhir, seperti browser web, aplikasi mobile, atau perangkat IoT.
- Web layer, yaitu lapisan yang mengelola permintaan dan respons dari client layer, seperti web server, API, atau protokol komunikasi.
- Business layer, yaitu lapisan yang mengandung logika bisnis dan aturan aplikasi, seperti bahasa pemrograman, framework, atau library.
- Database layer, yaitu lapisan yang menyimpan dan mengelola data aplikasi, seperti sistem manajemen basis data, blockchain, atau cloud storage.
Software stack bisa berbeda-beda tergantung pada tujuan dan kebutuhan aplikasi kamu. Kamu bisa memilih komponen-komponen yang paling sesuai dengan aplikasi kamu dari berbagai pilihan yang tersedia.
Cara Kerja Software Stack
Software stack bisa diilustrasikan dengan analogi sebagai berikut. Misalkan kamu ingin memesan makanan dari sebuah restoran online. Kamu bisa menggunakan smartphone kamu untuk mengakses website restoran tersebut.
Smartphone kamu adalah client layer, yang berinteraksi dengan kamu sebagai pengguna. Website restoran adalah web layer, yang mengelola permintaan dan respons dari smartphone kamu.
Website restoran menggunakan bahasa pemrograman, framework, dan library untuk membuat dan menjalankan aplikasinya. Ini adalah business layer, yang mengandung logika bisnis dan aturan aplikasi.
Website restoran juga menggunakan sistem manajemen basis data untuk menyimpan dan mengelola data pesanan, menu, pelanggan, dan lain-lain. Ini adalah database layer, yang menyimpan dan mengelola data aplikasi.
Dalam hal ini, smartphone, website, bahasa pemrograman, framework, library, dan sistem manajemen basis data adalah komponen-komponen dari software stack yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi restoran online.
Pentingnya Software Stack untuk Blockchain
Software stack sangat penting untuk blockchain, karena blockchain adalah salah satu komponen dari software stack yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi berbasis blockchain.
Blockchain adalah database layer, yang menyimpan dan mengelola data transaksi yang terjadi di jaringan peer-to-peer. Blockchain juga menggunakan kriptografi untuk memverifikasi dan mengenkripsi data, sehingga data tidak bisa dimanipulasi atau dipalsukan.
Untuk membuat dan menjalankan aplikasi berbasis blockchain, kamu juga membutuhkan komponen-komponen lain dari software stack, seperti:
- Client layer, yang berinteraksi dengan pengguna akhir, seperti wallet, dapp, atau smart contract.
- Web layer, yang mengelola permintaan dan respons dari client layer, seperti node, protokol konsensus, atau jaringan blockchain.
- Business layer, yang mengandung logika bisnis dan aturan aplikasi, seperti bahasa pemrograman, framework, atau library yang mendukung blockchain.
Beberapa contoh software stack yang digunakan untuk blockchain adalah:
- Ethereum stack, yang terdiri dari Ethereum (blockchain), Solidity (bahasa pemrograman), Truffle (framework), Web3.js (library), dan MetaMask (wallet).
- Hyperledger stack, yang terdiri dari Hyperledger Fabric (blockchain), Go (bahasa pemrograman), Hyperledger Composer (framework), Fabric SDK (library), dan Hyperledger Explorer (wallet).
- Bitcoin stack, yang terdiri dari Bitcoin (blockchain), C++ (bahasa pemrograman), Bitcoin Core (framework), BitcoinJS (library), dan Electrum (wallet).
Demikian artikel tentang software stack dan pengaruhnya pada blockchain. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang teknologi blockchain, ya!
Baca juga:
Apa Itu Coin Margined Trading?
Apa Arti Call Options Saat trading?
Apa Itu Ethereum (ETH) 2.0? Simak Penjelasannya!
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.