Protocol adalah tulang punggung dari cryptocurrency dan aplikasi terdesentralisasi. Protocol ini menentukan aturan dan prosedur bagaimana data ditransmisikan, diverifikasi, dan disimpan pada jaringan blockchain. Komponen kunci meliputi mekanisme konsensus, algoritma cryptography, dan struktur jaringan.
Apa Itu Protocol Blockchain?
Protocol adalah seperangkat aturan dan standar yang mengatur bagaimana sebuah jaringan blockchain beroperasi. Mereka memastikan bahwa semua peserta dalam jaringan setuju pada validitas transaksi dan menjaga integritas buku besar terdistribusi.
Mekanisme Konsensus
Mekanisme konsensus adalah protocol yang memungkinkan peserta dalam jaringan blockchain untuk setuju pada keadaan buku besar. Mekanisme populer termasuk Proof of Work (PoW), Proof of Stake (PoS), dan Delegated Proof of Stake (DPoS). Mekanisme ini menentukan bagaimana blok baru ditambahkan ke blockchain dan mencegah pengeluaran ganda.
Algoritma Cryptography
Algoritma cryptography sangat penting untuk mengamankan data pada blockchain. Mereka mengenkripsi informasi sensitif, memverifikasi otentisitas transaksi, dan membuat tanda tangan digital. Algoritma umum termasuk SHA-256, yang digunakan dalam Bitcoin, dan ECDSA (Elliptic Curve Digital Signature Algorithm).
Struktur Jaringan
Jaringan blockchain dapat dikategorikan ke dalam struktur yang berbeda berdasarkan arsitektur dan model tata kelola mereka. Blockchain publik memungkinkan siapa pun untuk berpartisipasi dalam jaringan dan memvalidasi transaksi, sementara blockchain pribadi membatasi akses kepada pengguna yang diotorisasi. Blockchain konsorsium dikelola oleh sekelompok organisasi, menawarkan keseimbangan antara desentralisasi dan kontrol.
Contoh Protocol pada Blockchain
Bitcoin, cryptocurrency pertama, beroperasi pada protocol Bitcoin, yang menggunakan PoW untuk konsensus. Ethereum, platform blockchain lain yang terkenal, menggunakan Ethereum Virtual Machine (EVM) dan bahasa pemrograman Solidity untuk eksekusi kontrak pintar. Protocol lain yang terkenal termasuk XRP Ledger milik Ripple, yang menggunakan algoritma konsensus unik yang dikenal sebagai Ripple Protocol Consensus Algorithm (RPCA).
Kesimpulan
Protocol memainkan peran penting dalam memungkinkan transaksi tanpa kepercayaan dan memfasilitasi desentralisasi. Dengan menetapkan aturan untuk konsensus, enkripsi, dan tata kelola jaringan, protocol ini membuka jalan bagi aplikasi-inovatif di berbagai industri. Memahami dasar-dasar protocol penting bagi siapa pun yang tertarik untuk menjelajahi potensi teknologi terdesentralisasi.
Baca juga:
Mengenal Composable DeFi, Sebuah Inovasi dalam Dunia Crypto
Mengenal Apa Itu Composable Token dan Peranannya
Apa Itu Collateral Token? Bagaimana Cara Kerjanya?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.