Inovasi blockchain kali ini diperkenalkan oleh Solana. Melalui Proof of History, biaya transaksi yang rendah dan efisiensi energi dapat tercapai. Simak penjelasan lengkap mengenai PoH di artikel kali ini.
Apa Itu Proof-of-History (PoH)
Proof of History (PoH) adalah konsep inovatif yang diperkenalkan oleh Solana untuk mengintegrasikan waktu ke dalam struktur blockchain, sehingga mengurangi beban pada node jaringan selama pemrosesan blok.
Berbeda dengan blockchain tradisional, di mana mencapai konsensus tentang waktu penambangan blok penting, PoH menyederhanakan proses ini dengan menggabungkan fungsi verifiable delay function (VDF) untuk menghasilkan timestamp.
Bagaimana Proof of History Bekerja
Verifiable Delay Function (VDF)
Inti dari PoH adalah VDF, sebuah fungsi matematika yang membutuhkan waktu lama untuk dihitung, tetapi hasilnya dapat diverifikasi dengan cepat. VDF memastikan interval waktu yang dapat diprediksi untuk setiap langkah, meningkatkan efisiensi validasi blok.
Penambangan Sequentual
Berbeda dengan Proof of Work (PoW) yang kompetitif, PoH menggunakan penambangan berurutan di mana node berlomba untuk menyelesaikan VDF terlebih dahulu. Penambang pertama yang menyelesaikan VDF menghasilkan timestamp dan blok baru.
Validasi Tower BFT
Solana menggabungkan PoH dengan Tower Byzantine Fault Tolerance (Tower BFT) untuk validasi blok. Node yang ingin memvalidasi blok harus mempertaruhkan token SOL mereka. Jika mereka memvalidasi blok palsu, mereka akan kehilangan token mereka.
Keuntungan Proof of History
- Biaya Transaksi Rendah: Solana menawarkan biaya transaksi yang ekonomis dibandingkan dengan jaringan lain, menjadikannya ideal untuk transaksi yang sering dan transfer uang.
- Scalability: Dengan pemrosesan transaksi yang cepat, Solana menunjukkan skalabilitas yang luar biasa, memenuhi kebutuhan jaringan yang berkembang.
- Efisien Energi: PoH jauh lebih hemat energi dibandingkan PoW, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan.
Kekurangan Proof of History
-
Pengali Terbatas: Saat ini, Solana mengandalkan kurang dari 2.000 validator untuk validasi transaksi, yang berpotensi memengaruhi desentralisasi.
- Adopsi DApp: Meskipun dianggap sebagai pesaing Ethereum, Solana memiliki lebih sedikit aplikasi terdesentralisasi (dApp) dibandingkan Ethereum, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekosistemnya.
Proof of History vs. Proof of Stake
Meskipun PoH dan Proof of Stake (PoS) memiliki kesamaan, terutama dalam penggunaan validator, mereka berbeda secara signifikan dalam metode perhitungan waktu. PoS bergantung pada cap waktu jaringan, yang dapat memperlambat operasi jaringan.
Sebaliknya, PoH menggunakan VDF untuk menghitung waktu berdasarkan peristiwa sejarah, memastikan pemrosesan yang lebih cepat dan skalabilitas.
Tantangan Potensial
-
Keamanan: Keamanan PoH belum sepenuhnya diuji dalam skala besar. Kerentanan dalam Solana, sebagian disebabkan oleh PoH, menimbulkan kekhawatiran tentang keandalan dan keamanan mekanisme tersebut.
- Desentralisasi: Pengali terpusat di Solana dapat memengaruhi desentralisasi jaringan.
Kesimpulan
Proof of History adalah solusi inovatif untuk mencapai konsensus dalam blockchain. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, PoH menawarkan skalabilitas, biaya transaksi rendah, dan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan dengan metode konsensus tradisional. Seiring dengan evolusi ekosistem blockchain, PoH dapat menjadi mekanisme konsensus yang dominan untuk blockchain masa depan.
Baca juga:
Apa itu Byzantine Fault Tolerance (BFT)? Pahami Lebih Lengkap Disini
Apa Itu Supercycle Dalam Crypto?
Apa itu Metamask Snap dan Bagaimana Cara Menggunakannya
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.