Initial Token Offering (ITO) adalah sistem yang sangat mirip dengan Initial Coin Offering (ICO) — dan kedua istilah ini sering digunakan secara sinonim. Namun, terdapat beberapa perbedaan halus yang perlu diperhatikan.
Berbeda dengan penggunaannya untuk mengumpulkan dana bagi cryptocurrency baru, fokus dari Initial Token Offering biasanya berpusat pada penawaran token yang telah terbukti (atau belum terbukti) memiliki utilitas intrinsik.
Prosedur ini bisa meliputi memberikan pada investor akses ke platform melalui langganan, dengan pemegang token membuka hak untuk menggunakan layanan eksklusif dalam suatu ekosistem.
Sebagai contoh, sebuah bursa mungkin menawarkan biaya perdagangan yang lebih rendah kepada pemegang token.
Penjelasan Rinci Initial Token Offering (ITO)?
Initial Token Offering lebih erat kaitannya dengan tokenisasi daripada pendanaan crowdfunding.
Terdapat perbedaan kunci antara koin dan token di sektor kripto, meskipun kedua istilah tersebut umumnya digunakan secara bergantian.
Koin adalah cryptocurrency yang beroperasi pada blockchain independen seperti Bitcoin, XRP, dan Ethereum.
Di sisi lain, token adalah cryptocurrency yang beroperasi pada blockchain yang sudah ada — dan aset biasanya menggunakan standar ERC-20 Ethereum.
Penurunan minat publik terhadap ICO, yang menjadi kurang umum dalam industri kripto, terjadi setelah beberapa proyek terungkap sebagai penipuan dan yang lainnya mengalami penurunan nilai yang signifikan segera setelah diluncurkan.
Perubahan tren ini mendorong munculnya model pendanaan baru seperti Initial Token Offering (ITO), yang menempatkan penekanan pada nilai intrinsik dan utilitas token yang ditawarkan.
Baca Juga:
Apa Itu Documentation dalam Blockchain?
CEO Ripple Mengonfirmasi Penundaan IPO untuk Sementara Waktu
Apa Itu Initial Coin Offering (ICO)?
DISCLAIMER: This article is informational in nature and is not an offer or invitation to sell or buy any crypto assets. Trading crypto assets is a high-risk activity. Crypto asset prices are volatile, where prices can change significantly from time to time and Bittime is not responsible for changes in fluctuations in crypto asset exchange rates.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.