Interoperabilitas lintas rantai atau yang juga dikenal dengan istilah interoperabilitas blockchain adalah kapasitas untuk melihat dan bertukar data antara blockchain yang berbeda. Menukar aset antara blockchain yang berbeda tanpa memerlukan pertukaran kustodian yang tersentralisasi adalah salah satu keuntungan nyata dari interoperabilitas blockchain.
Istilah "interoperabilitas" menggambarkan kapasitas beberapa sistem, gadget, atau bagian untuk berfungsi sebagai satu kesatuan, berbagi data, dan bekerja sama satu sama lain tanpa memandang vendor atau teknologi mana yang digunakan untuk membuatnya.
Kapasitas berbagai jaringan atau protokol blockchain untuk berkomunikasi, berbagi data, dan melakukan transaksi satu sama lain biasanya tersirat oleh interoperabilitas dalam konteks teknologi blockchain, mendorong ekosistem digital yang lebih kohesif dan efektif. Agar berbagai teknologi dan platform dapat berkolaborasi dan berkomunikasi dengan lancar, interoperabilitas harus dicapai.
Pengembangan sebuah blockchain bergantung pada interoperabilitas karena memungkinkan pengguna untuk bertransaksi di berbagai platform. Solusi interoperabilitas blockchain sudah ada, tetapi masih banyak yang harus dikembangkan untuk menghubungkan blockchain yang berbeda seperti Ethereum dan Bitcoin.
Salah satu pilihan yang umum adalah wrapped token, terkadang disebut sebagai proxy token, dimana Wrapped Bitcoin (WBTC) adalah yang paling disukai.
Di sisi lain, wrapped token membutuhkan kustodian yang dapat diandalkan untuk menyimpan dana pengguna atau prosedur mint/burn yang aman untuk menjamin pasokan aset mata uang kripto yang stabil.
Contoh proyek yang secara aktif menangani interoperabilitas blockchain asli adalah Komodo, dengan AtomicDEX-nya yang berfungsi sebagai bursa terdesentralisasi yang kompatibel dengan 99% aset kripto. Interoperabilitas ini dicapai melalui pertukaran atom di AtomicDEX, transaksi aset digital yang aman antara pengguna yang menggunakan dompet non-kustodian.
Mekanisme ini membangun koneksi atau jembatan terdesentralisasi di berbagai blockchain dan protokol. Khususnya, AtomicDEX memfasilitasi perdagangan lintas rantai asli, menghilangkan kebutuhan akan token yang dibungkus.
Proyek lain, Cosmos, juga didedikasikan untuk interoperabilitas, dengan memanfaatkan protokol komunikasi antar blockchain (IBC).
Baca Juga:
Mengenal Internet of Things (IoT) dan Cara Kerjanya
Apa itu Intercontinental Exchange (ICE) ?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.