Memahami siklus pasar sangat penting bagi para trader, dan distribution phase (fase distribusi) memegang peran kunci dalam membentuk strategi investasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu fase distribusi, karakteristiknya, pola distribusi Wyckoff, dan strategi perdagangan efektif untuk menghadapi situasi pasar ini.
Apa Itu Distribution Phase?
Distribution phase adalah kondisi yang berlawanan dengan accumulation phase (fase akumulasi). Ini terjadi ketika pasar bergerak secara mendatar dan terikat dalam rentang setelah mengalami tren naik yang panjang.
Selama fase ini, uang cerdas dan investor institusional secara strategis menjual kepemilikan mereka, mendistribusikan aset tanpa memberikan dampak signifikan pada harga.
Pedoman Richard Wyckoff membantu mengidentifikasi fase distribusi dengan menganalisis pola tertentu.
Lima Fase Distribusi dalam Kripto
Di bawah ini adalah lima fase distribusi dalam kripto:
- Fase A: Tren naik sebelumnya berhenti, permintaan terdahulu habis, dan penawaran memasuki pasar, menyebabkan persediaan awal (PSY) dan puncak pembelian (BC). Reaksi otomatis (AR) dan uji sekunder (ST) mengikuti, dengan volume yang berkurang dan reli yang kurang kuat.
- Fase B: Institusi dan pemain besar mempersiapkan tren turun baru, secara perlahan menggantikan pembeli dengan penjual. Fase ini mencerminkan fase akumulasi secara terbalik, menandakan pergeseran dari permintaan ke penawaran.
- Fase C: Sebuah sinyal upthrust (naik) menguji pasokan sebelum membalikkan dan tetap kembali ke zona distribusi. Ini adalah permintaan terakhir yang tersisa dan juga dikenal sebagai perangkap banteng. Fase ini membingungkan pemula dan publik, berfungsi bagi investor besar untuk menyerap posisi pendek pemain kecil.
- Fase D: Harga menguji dukungan dan memutusnya, disertai dengan reli-reli lemah yang habis oleh persediaan awal yang terlambat (LPSY). Uang cerdas keluar dari posisi panjang pada titik ini.
- Fase E: Tren turun terlihat, dan pasokan kini sepenuhnya mengendalikan pergerakan harga. Pemecahan di bawah level dukungan dapat diuji oleh reli yang gagal di sekitar dukungan. Ini adalah peluang lain bagi para trader berpengalaman untuk menambahkan posisi jual mereka.
Nantinya, reli menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Pergerakan ini dapat berakhir dalam tindakan klimaks yang mencerminkan puncak pembelian ke atas.
Strategi Terbaik untuk Perdagangan Distribusi
Trader dapat mengadopsi berbagai strategi di bawah ini selama fase distribusi:
Strategi Rentang Terikat
Identifikasi level tertinggi dan terendah dalam fase konsolidasi, pertimbangkan posisi jual saat harga ditolak di bagian atas rentang, dan posisi beli saat ditolak di bagian bawah.
Gunakan stop-loss ketat karena harga dapat menembus ke atas atau ke bawah.
Entri Agresif
Jika harga terlihat memasuki tahap akhir fase distribusi, trader dapat mengambil posisi agresif untuk mendapatkan keuntungan.
Jika ada penyebab fundamental untuk tren turun, trader agresif dapat melawan upthrust. Stop-loss dalam hal ini sedikit di atas upthrust untuk melindungi dari kemungkinan terobosan ke atas.
Entri Konservatif
Trader juga dapat memilih untuk masuk posisi konservatif dengan LPSY yang jelas. Dengan memasuki posisi jual pendek dengan stop-loss ketat di atas LPSY, trader dapat mendapatkan rasio risiko dan imbalan yang baik sebelum distribusi memasuki tahap penjualan terakhirnya.
Cara Mengidentifikasi Distribution Phase
Di bawah ini adalah faktor-faktor kunci untuk mengidentifikasi fase distribusi dalam trading crypto:
- Pergerakan grafik naik dan turun dalam satu hari tampak merata.
- Harga bergerak di sekitar indikator 200-days moving average.
- Volume reli semakin berkurang dan volume penolakan semakin meningkat.
- Reaksi harga lebih lemah dibandingkan rata-rata pasar.
- Candle dengan sumbu panjang atau puncak blow-off menunjukkan tekanan pasokan.
- Candle wash-out yang cepat membalik ke kisaran distribusi.
- Distribusi paling baik dapat diamati pada kerangka waktu harian.
Kesimpulan
Distribution phase adalah salah satu poin kritis dalam siklus pasar, membimbing para trader dalam menyesuaikan posisi mereka.
Mengenali pola distribusi dan menerapkan strategi efektif memberdayakan trader untuk berhasil menghadapi fase ini, mengoptimalkan manajemen risiko dan memanfaatkan dinamika pasar.
Baca juga:
Apa itu High Frequency Trader (HFT)?
Apa Itu Threshold (T): Inovasi Kriptografi Untuk dApps
Apa Itu Directed Acyclic Graph (DAG)?
Apa Itu Asset-Based Token & Bagaimana Cara Kerjanya?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.