Masalah skalabilitas dalam blockchain telah terus menerus dituntaskan lewat inovasi-inovasi terkini. Directed Acyclic Graph (DAG adalah salah satu alternatif solusi tersebut. Simak selengkapnya di sini.
Memahami Struktur Directed Acyclic Graph (DAG)
Directed Acyclic Graph (DAG) adalah alternatif inovatif untuk blockchain, menawarkan solusi potensial untuk skalabilitas dan efisiensi dalam teknologi cryptocurrency.
Berbeda dengan blockchain yang tersusun dari blok-blok, DAG tersusun dari simpul dan tepi yang saling terkait, membentuk struktur jaringan yang dinamis.
Transaksi direpresentasikan sebagai simpul yang saling tumpang tindih, memungkinkan aliran data yang lebih fleksibel.
Mekanisme Konsensus DAG
Meskipun Directed Acyclic Graph (DAG) tidak memiliki blok, validasi transaksi tetap dilakukan. Setiap transaksi baru harus merujuk pada transaksi sebelumnya untuk diterima ke dalam jaringan.
Algoritma DAG menentukan ujung mana yang ideal untuk membangun transaksi baru, dengan preferensi pada ujung yang memiliki konfirmasi lebih banyak.
Keunggulan Directed Acyclic Graph (DAG)
- Kecepatan Transaksi Tinggi: DAG memungkinkan pemrosesan transaksi secara paralel tanpa batasan pembuatan blok, menghasilkan skalabilitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan blockchain.
- Tanpa Biaya Transaksi: DAG tidak memerlukan penambang untuk memvalidasi transaksi, sehingga tidak ada biaya transaksi yang perlu dibayarkan oleh pengguna.
- Ramah Lingkungan: DAG tidak memerlukan konsumsi energi yang besar seperti pada proses Proof-of-Work di blockchain, menjadikannya solusi yang lebih ramah lingkungan.
Kekurangan Directed Acyclic Graph (DAG)
- Desentralisasi: DAG umumnya kurang terdesentralisasi dibandingkan blockchain, dengan kontrol yang lebih terpusat pada beberapa node.
- Fase Awal: Penerapan DAG dalam cryptocurrency masih dalam tahap awal, dengan banyak proyek masih dalam tahap pengembangan dan belum terbukti dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Directed Acyclic Graph (DAG) menawarkan potensi besar untuk mengatasi beberapa keterbatasan blockchain, seperti skalabilitas dan biaya transaksi.
Meskipun masih dalam tahap awal pengembangan, DAG menunjukkan potensi untuk merevolusi teknologi blockchain dan membuka jalan bagi aplikasi cryptocurrency yang lebih luas.
Baca juga:
Apa Hybrid PoW/PoS? Apa Kelebihannya?
Apa Itu Blockchain Consensus Algorithm?
Apa Itu Consortium Blockchain?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.