Kata-kata Konsolidasi (consolidation) tentu sudah sering kita dengar sehari-hari. Namun apakah kamu tahu arti konsolidasi dalam dunia crypto?
Di artikel kali ini akan dibahas tentang pengertian konsolidasi dalam trading crypto serta strateginya. Simak selengkapnya!
Apa itu Consolidation dalam Trading Kripto?
Konsolidasi dalam trading crypto adalah fase di mana harga aset kripto bergerak dalam rentang tertentu, mencerminkan keraguan pasar tentang arah selanjutnya.
Konsolidasi terjadi ketika harga aset kripto diperdagangkan antara dua level, menunjukkan ketidakpastian tentang tren pasar selanjutnya.
Fase ini berakhir dengan breakout (tembus ke atas) atau breakdown (tembus ke bawah) dari level tersebut, menandakan awal tren baru. Faktor-faktor seperti penyeimbangan pasar setelah volatilitas tinggi dapat mendorong konsolidasi.
Cara Mengidentifikasi Konsolidasi
Beberapa tanda yang menunjukkan konsolidasi:
- Level Support dan Resistance: Aset diperdagangkan dalam kisaran yang jelas antara level support dan resistance, baik linear maupun membentuk pola flag continuation.
- Rentang Sempit: Aset biasanya bergerak dalam rentang yang relatif sempit, menunjukkan volatilitas rendah.
- Volume Perdagangan Rendah: Periode konsolidasi biasanya memiliki volume perdagangan yang lebih rendah dibandingkan periode pembelian atau penjualan yang tinggi.
Strategi Trading Konsolidasi dalam Trading Crypto
Di bawah ini adalah beberapa strategi trading konsolidasi yang bisa diterapkan saat trading crypto.
1. Tren Sideways
- Ditandai dengan level support dan resistance yang jelas.
- Strategi: Trader pemula harus berhati-hati terhadap breakout palsu dan breakdown saat pengujian level.
2. Pola Flag (Pola Konsolidasi)
- Bear Flag: Mengindikasikan pergerakan harga turun sebelum penurunan yang signifikan.
- Bull Flag: Menunjukkan pergerakan harga naik sebelum kenaikan yang signifikan.
3. Pola Konsolidasi Segitiga
- Deskripsi: Serangkaian puncak dan lembah dalam rentang yang semakin menyempit.
- Analisis: Dalam tren naik, retracement bearish (penurunan) semakin kecil, sedangkan dalam tren turun, retracement bullish (kenaikan) berkurang.
Menganalisis Pola Konsolidasi
Ada beberapa hal yang perlu kalian pahami jika ingin menganalisis pola konsolidasi, simak berikut ini;
1. Analisis Volume:
- Volume: Selama konsolidasi, volume biasanya datar dan lebih rendah dibandingkan periode volatilitas tinggi.
- Peningkatan Volume: Peningkatan volume dapat menjadi indikator akhir dari fase konsolidasi.
2. Panjang dan Lebar
- Variasi: Fase konsolidasi bervariasi dalam durasi dan lebar.
- Analisis: Trader perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini untuk analisis yang komprehensif.
3. Breakout Palsu
- Perbedaan: Trader harus membedakan antara breakout palsu dan nyata dari konsolidasi.
- Konfirmasi: Menunggu pergerakan tegas melampaui level support atau resistance, diikuti dengan uji ulang, dapat mengkonfirmasi akhir konsolidasi.
Kesimpulan
Trading yang sukses selama konsolidasi membutuhkan kombinasi analisis volume dan rentang harga. Trader dapat memanfaatkan peluang profit bahkan dalam volatilitas rendah dengan memilih titik masuk yang optimal saat harga keluar dari fase konsolidasi.
Baca juga:
Cara Mengelola Resiko Rugi pada Trading Crypto
Apa itu High Frequency Trader (HFT)?
Apa Itu Bullish Divergence dalam Trading Kripto?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.