Sebuah algorithmic stablecoin beroperasi pada kerangka algoritma yang unik, menghasilkan koin tambahan selama lonjakan harga dan menariknya dari pasar saat harga turun.
Memahami Algorithmic Stablecoin
Algorithmic stablecoin dirancang untuk menstabilkan harga dan seimbangkan sirkulasi aset dengan melakukan pegging aset cadangan, seperti dolar Amerika Serikat, emas, atau mata uang asing lainnya.
Pada dasarnya, algorithmic stablecoin mengandalkan algoritma yang mendasar untuk mencetak lebih banyak koin saat harga naik dan membelinya kembali saat harga turun.
Koin-koin ini menawarkan keuntungan bagi para pedagang seperti aset ETH dan BTC sambil mengurangi risiko yang terkait dengan volatilitas harga yang berlebihan.
Sejarah Algorithmic Stablecoins
Dapat ditelusuri kembali ke tahun 2013 ketika mereka pertama kali diperkenalkan di blockchain Bitshare. Diantaranya ada Ampleforth (AMPL) menjadi algorithmic stablecoin terpanjang yang masih beroperasi.
Algorithmic stablecoin mencoba menjadi sosok desentralisasi sejati, tanpa pengawasan regulasi, karena kode mengatur pasokan dan permintaan, sambil mempertahankan harga target.
Manfaat bawaan ini memberikan solusi yang dapat diskalakan yang saat ini tidak diimbangi oleh set yang ada di pasar. Selain itu, absennya persyaratan aset yang nyata mengurangi potensi kesalahan dari pihak pengguna.
Contoh Algorithmic Stablecoins
Algorithmic stablecoin terbesar dalam sejarah, Terra USD (UST), didukung oleh Terra (LUNA), menghadapi tantangan pada 9 Mei 2022, mengakibatkan pelepasan peg dan penurunan harga UST. Upaya untuk mengembalikan peg menghasilkan pencetakan tambahan LUNA, memperluas pasokan dan menyebabkan penurunan harga drastis hingga 90%.
Algorithmic stablecoins lainnya termasuk USDD di blockchain Tron, USDN di Near Protocol, dan FRAX. Meskipun FRAX sebagian terjamin, USDD dan USDN mengikuti desain serupa dengan stablecoin UST yang gagal. Belum jelas bagaimana pelepasan peg UST akan mempengaruhi masa depan algorithmic stablecoin, pada saat penulisan ini.
Kesimpulan
Algorithmic stablecoin mewakili pendekatan terobosan terhadap stabilitas, memanfaatkan algoritma untuk me-navigasi fluktuasi harga dan menciptakan ekosistem keuangan yang ter-desentralisasi.
Baca Juga
Apa itu Stablecoin dan Apa Bedanya dengan Fiat?
Apa itu Stablecoin VNST? Fitur dan Keunggulannya
CEO Circle Prediksi Regulasi Stablecoin di AS
Apa Itu Frax Finance? Simak Penjelasannya
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.