Jika Anda pernah bertanya-tanya tentang alternatif untuk pinjaman konvensional, “asset-based lending” atau pinjaman berbasis aset mungkin menjadi solusi revolusioner yang Anda cari. Dalam pendekatan pembiayaan ini, pemberi pinjaman memberikan prioritas pada nilai aset suatu perusahaan daripada kreditnya, membuka pintu untuk berbagai kemungkinan keuangan yang unik.
Bayangkan ini mengajukan pinjaman di mana aset Anda, bukan hanya skor kredit, menjadi penentu persetujuan. Itulah inti dari asset-based lending pada tingkat individu. Baik itu nilai rumah Anda, lokasinya, atau properti lain yang Anda miliki, semuanya menjadi fokus pemberi pinjaman saat menilai jaminan.
Beda Asset-Based Lending dari Metode Tradisional
Dalam pinjaman tradisional, kemampuan peminjam untuk mematuhi jadwal pembayaran yang telah ditentukan menjadi pusat perhatian. Metrik seperti skor kredit, jaminan, dan arus kas mendikte kelayakan untuk pinjaman berbasis utang.
Di sisi lain, asset-based lending bergantung pada nilai aset peminjam sebagai jaminan, menjadikannya pilihan yang diutamakan untuk bisnis kecil dan individu. Perusahaan besar, sebaliknya, cenderung memilih pendekatan utang tradisional.
Keuntungan Memilih Asset-Based Lending
1. Tanpa Pemeriksaan Kredit
Lupakan kerumitan meningkatkan skor kredit sebelum mengajukan pinjaman. Pemberi pinjaman berbasis aset hanya memperhatikan jaminan yang bisa Anda tawarkan, membuat pemeriksaan kredit menjadi hal masa lalu.
2. Proses Persetujuan Lebih Cepat
Berkat penekanan pada nilai aset Anda, proses persetujuan asset-based lending cenderung lebih cepat. Fitur ini sangat menarik bagi pemilik bisnis dengan aset berharga yang siap digunakan sebagai jaminan.
3. Tingkat Bunga Lebih Rendah
Karena pemberi pinjaman berbasis aset lebih memusatkan perhatian pada nilai aset Anda, mereka mungkin bersedia menetapkan tingkat bunga yang lebih rendah untuk pinjaman Anda. Karena tingkat bunga sering menjadi bagian besar dari total biaya pinjaman, ini bisa menghemat jumlah yang signifikan dalam jangka panjang.
4. Pilihan Lebih Baik untuk Kredit Buruk
Jika skor kredit Anda rendah atau Anda telah ditolak oleh pemberi pinjaman tradisional, Anda memiliki peluang lebih baik untuk disetujui asset-based lending. Ini karena pemberi pinjaman tersebut lebih memfokuskan pada nilai aset Anda, sehingga skor kredit tidak begitu berpengaruh pada persetujuan.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pemeriksaan Aset
Berbeda dengan pemberi pinjaman berbasis utang yang lebih fokus pada kemampuan Anda untuk melunasi pinjaman, pemberi pinjaman berbasis aset ingin memastikan bahwa jaminan yang Anda tawarkan sepadan dengan nilai pinjaman. Ini sering melibatkan pemeriksaan di lokasi peralatan atau properti Anda, yang dapat memakan waktu dan mahal.
2. Peminjam Berisiko
Meskipun asset-based lending merupakan opsi bagus bagi peminjam dengan skor kredit rendah atau yang telah ditolak oleh pemberi pinjaman tradisional, ini juga menarik peminjam berisiko yang tidak berniat untuk melunasi pinjaman. Karena pemberi pinjaman berbasis aset lebih bersedia mengambil risiko lebih tinggi daripada pemberi pinjaman berbasis utang, mereka mungkin memiliki aturan yang ketat dalam hal default.
Aset yang Dianggap sebagai Jaminan untuk Asset-Based Lending
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua aset dianggap sama. Meskipun beberapa aset mungkin lebih berharga daripada yang lain untuk tujuan asset-based lending, nilai setiap aset akan bervariasi antara satu pemberi pinjaman dan lainnya. Namun, ada beberapa jenis aset yang umumnya digunakan sebagai jaminan dalam pinjaman berbasis aset
1. Real Estate
Bentuk jaminan paling umum untuk asset-based lending adalah real estate. Pemberi pinjaman sering menggunakan properti Anda sebagai jaminan sambil menawarkan pinjaman.
2. Surat Berharga yang Dapat Diperdagangkan
Surat berharga yang dapat diperdagangkan, seperti saham, obligasi, dan reksa dana dengan harga yang diperdagangkan di bursa, dapat digunakan sebagai jaminan, dengan pemberi pinjaman biasanya mempertimbangkan persentase dari nilai total aset tersebut.
3. Peralatan
Peralatan seperti komputer, kendaraan, dan mesin juga dapat digunakan sebagai jaminan untuk asset-based lending. Seperti halnya real estate, pemberi pinjaman seringkali mempertimbangkan persentase dari nilai total aset tersebut.
Dalam ranah asset-based lending, memahami keuntungan unik dan potensi drawback dapat memberdayakan individu dan bisnis untuk membuat keputusan keuangan yang terinformasi sesuai dengan kebutuhan khusus mereka.
Baca juga:
Apa Itu Aset Swap dan Cara Kerjanya
Apa itu Asset Financing dan Perannnya Pada Industri Kripto
Apa Itu AMLD5 dan Fungsinya dalam Dunia Kripto
Apa Fusion Rollup dan Bagaimana Cara Kerjanya
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.