Dalam menghadapi ketidakpastian seputar proses kepailitan Mt. Gox, Adam Back, tokoh kunci di dunia kripto, memberikan pandangannya. Ia menekankan pendekatan yang diambil Mt. Gox dalam proses kepailitannya, yang berbeda dari kegagalan bursa kripto lain seperti FTX.
Pandangan Adam Back tentang Strategi Mt. Gox
Back mengamati bahwa keputusan Mt. Gox untuk membayar krediturnya dengan Bitcoin, bukan mengubahnya menjadi USD, merupakan langkah yang menguntungkan kreditor.
Menurutnya, metode pembayaran ini menghindari kerugian yang mungkin terjadi jika pembayaran dilakukan berdasarkan nilai Bitcoin saat bursa tersebut runtuh, yaitu sekitar $450. Sebaliknya, kreditor mendapatkan manfaat dari nilai pasar Bitcoin yang saat ini jauh lebih tinggi.
Back juga menyoroti peran pembeli klaim institusional dalam kasus Mt. Gox. Menurutnya, entitas ini lebih tertarik membeli dan menyimpan Bitcoin dengan harga yang lebih rendah.
Keadaan ini menunjukkan evolusi prosedur kepailitan di sektor kripto, di mana teknik tradisional bertemu dengan model keuangan baru.
Nilai Intrinsik Bitcoin Mirip dengan Emas Digital
Dalam kesempatan berbeda, Back membahas tentang nilai intrinsik Bitcoin dalam sebuah wawancara di acara kripto di Lugano, Swiss.
Pendiri dan CEO Blockstream ini menekankan peran Bitcoin sebagai "emas digital", yang merupakan konsep kunci dalam memahami nilai Bitcoin.
Dia menggambarkan bagaimana Bitcoin, mirip dengan emas fisik, membutuhkan teknologi tertentu untuk "ditambang" dan diproses.
Proses penambangan Bitcoin, yang memvalidasi transaksi dan penting bagi eksistensi mata uang digital, menurut Back, memberikan karakteristik mirip emas pada Bitcoin - kelangkaan, tidak dapat diubah, dan keaslian.
Back juga mengaitkan Bitcoin dengan emas dari sisi finansial. Ia menjelaskan bahwa nilai emas sebagian besar berasal dari kelangkaannya dan biaya ekstraksi yang tinggi.
Demikian juga, pasokan tetap Bitcoin dan proses penambangan yang memerlukan energi tinggi untuk menciptakan unit baru menciptakan kelangkaan serupa dalam dunia digital.
Kelangkaan ini, menurut Back, adalah kunci nilai Bitcoin, berlawanan dengan kemampuan replikasi dan skalabilitas aset digital lainnya.
Baca juga:
XBTO Resmi Akhiri Kontrak Club Messi di Inter Miami CF
Bitwise Ungkap Alamat Bitcoin ETF Miliknya ke Publik
Beli Bitcoin Sebelum atau Setelah Halving? Ini Panduannya!
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan nasihat, rekomendasi, tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas berisiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, dimana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar atau harga aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.