Howard Lutnick, CEO dari Cantor Fitzgerald, sebuah firma yang menjadi penjaga aset Tether, baru-baru ini mengonfirmasi keabsahan aset Tether yang dilaporkan. Tether, yang adalah penerbit dari stabilcoin USDT, telah menyatakan bahwa mereka memiliki aset sekitar $86 miliar hingga Juni 2023, jumlah yang cukup besar untuk menopang peredaran USDT mereka yang sebesar $83 miliar.
Cantor Fitzgerald Nilai Aset Tether Sah
Peran Cantor Fitzgerald sangat penting dalam mengelola aset-aset ini untuk Tether. Konfirmasi dari Lutnick ini penting, terutama karena sebelumnya banyak keraguan mengenai klaim Tether bahwa setiap USDT didukung penuh oleh dolar AS.
Dalam wawancara dengan Bloomberg Television, Lutnick menegaskan bahwa Tether memang memiliki dana seperti yang mereka klaim. Dia juga menambahkan bahwa firma-nya telah secara menyeluruh meninjau keuangan Tether, yang membantu menghilangkan keraguan yang ada mengenai kepemilikan dana Tether.
Cek Harga:
Harga USDT/IDR | Harga USDT/IDR |
Harga ADA/IDR | Harga DOGE/IDR |
Harga SOL/IDR | Harga SEI/IDR |
Tether Didenda $40 Juta oleh Regulator AS
USDT, yang merupakan stabilcoin terbesar dengan peredaran hampir $95 miliar, sempat mengalami masalah dengan regulator AS pada tahun 2021.
Tether dikenai denda lebih dari $40 juta karena tuduhan membuat pernyataan menyesatkan tentang cadangan keuangannya.
Setelah itu, Tether mulai mengeluarkan pernyataan dari firma akuntansi pihak ketiga untuk memberikan gambaran tentang cadangannya, walaupun mereka tidak melakukan audit penuh.
USDT Dituduh Sebagai Alat Pencucian Uang
Selain itu, baru-baru ini, sebuah laporan dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan menyebut USDT sering digunakan untuk pencucian uang dan transaksi ilegal lainnya.
Menanggapi hal ini, Tether menegaskan komitmennya untuk mencegah penyalahgunaan cryptocurrency dalam aktivitas kriminal. Tether menyatakan bahwa teknologi blockchain yang memungkinkan pelacakan transaksi membuat token mereka kurang mungkin digunakan untuk tujuan ilegal.
Baca juga: Tether USDT Dituduh sebagai Alat Pencucian Uang di Asia Tenggara
Tether juga telah berkomitmen untuk membantu regulator AS dalam mengidentifikasi dan menyita aset kripto yang berkaitan dengan aktivitas kriminal. Pada November lalu, Tether membekukan aset USDT senilai $225 juta yang terkait dengan sindikat perdagangan yang sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS.
Baca Juga
Tether Bantah Tuduhan PBB Terkait USDT
Binance Luncurkan Layanan Bursa Kripto di Thailand
Chainlink dan Circle Berkolaborasi untuk Memudahkan Transfer USDC Antar Blockchain
Apa Itu Polygonscan? Fitur dan Panduan Cara Menggunakannya
Airdrop Crypto dan Panduan Cara Mendapatkannya Gratis
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.