Sebuah laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini mengungkapkan bahwa Tether USDT, salah satu stablecoin terbesar di dunia, telah menjadi alat pilihan untuk pencucian uang di Asia Tenggara. Laporan ini menyoroti peningkatan penggunaan Tether dalam aktivitas ilegal, termasuk penipuan 'pig butchering' yang merugikan banyak orang.
Tether USDT Diduga Jadi Alat Kejahatan
Laporan PBB tersebut menyoroti tren meningkatnya penggunaan Tether USDT dalam kegiatan ilegal, termasuk penipuan 'pig butchering' yang memanfaatkan hubungan romantis palsu untuk menipu korban. Fenomena ini telah menyebabkan kerugian bagi banyak orang.
Menariknya, Tether USDT sering dipilih oleh para penjahat karena kemudahannya untuk transaksi yang cepat dan anonim. Hal ini terutama terlihat dalam kasus kasino online ilegal, yang sering menggunakan Tether USDT sebagai alat transaksi.
Jeremy Douglas dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan menekankan bahwa kejahatan terorganisir telah memanfaatkan teknologi baru untuk menciptakan sistem perbankan paralel. Dengan bantuan crypto dan kasino online yang tidak diatur, ekosistem kriminal ini semakin berkembang di Asia Tenggara.
Upaya Penegakan Hukum Melawan Pencucian Uang
Menurut laporan PBB, Tether USDT, yang nilainya terikat pada dolar AS, memudahkan pelaku untuk melakukan transaksi di pasar kripto. Ini membedakannya dari mata uang kripto lain seperti Bitcoin, yang lebih sering digunakan untuk spekulasi.
Beberapa operasi penegakan hukum, termasuk yang dilakukan oleh otoritas Singapura, telah berhasil menggagalkan jaringan pencucian uang yang menggunakan Tether USDT. Misalnya, operasi di Singapura pada Agustus lalu berhasil menyita sekitar $737 juta dalam bentuk tunai dan kripto.
Implikasi bagi Pengguna Crypto
Penggunaan Tether USDT dalam kegiatan pencucian uang di Asia Tenggara mengingatkan kita semua tentang risiko yang terkait dengan aset digital. Penting bagi pengguna kripto untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang dunia ini untuk menghindari terlibat dalam kegiatan ilegal.
Laporan PBB ini menggarisbawahi tidak hanya potensi keuntungan dari aset digital, tetapi juga risiko besar yang dapat muncul akibat penggunaannya. Oleh karena itu, kewaspadaan dan pengetahuan yang luas tentang mata uang kripto seperti Tether USDT menjadi kunci untuk menghindari terjebak dalam aktivitas ilegal dan memastikan penggunaan yang aman dan bertanggung jawab.
Baca Juga:
Apa Itu Manta Network (MANTA) ? Multi-modular Blockchain Ecosystem
Apa Itu ZKFair? Inovasi Kripto untuk Transaksi yang Lebih Aman dan Adil
Tether Bantah Tuduhan PBB Terkait USDT
HashKey Group Raih Pendanaan $100 Juta dengan Valuasi $1 Miliar
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.